Kamis, 19 April 2012

sendiri itu ...


                Yang aku ingin hanya berjalan dan terus berjalan, hingga kaki ini tak mampu menopang beratnya tubuhku. Setelah itu aku ingin berlari dan terus berlari, hingga dada ini sesak tak dapat menghirup nafas lagi. Aku terus berjalan dan berlari di tepi pantai yang kusinggahi. Walaupun kita bersama tapi kenapa aku selalu merasa kalau jiwa ini sendiri menyepi di tempat suci yang tak dapat didaki. Aku hanya bisa melihat mereka dengan satu strip senyum tipis di ujung bibir kecil ini. Aku tak ingin sendiri, aku tak ingin berlari, dan aku tak ingin menyepi. Tetapi kenapa seolah-olah keadaan mendorongku untuk melakukan demikian. Melakukan hal yang sama  sekali tak aku inginkan, apalagi aku harapkan. Menyendiri dan sepi.      
Aku mohon, yakinkan aku bahwa aku tak pernah sendiri. Yakinkan aku bahwa aku ini bukan jiwa yang sepi, yakinkan aku bahwa aku ini mentari. Karna sesungguhnya kesendirian itu bukan pilihan, bukan pula karna keadaan yang membuat kita terasingkan dan merasa sendiri. Sesungguhnya kesendirian itu hanyalah prasangka dan sugesti manusia tentang dirinya. Prasangka akan takutnya kehilangan orang-orang yang berada disekitarnya. Karna sebetulnya manusia itu tak pernah sendiri dan tak bisa hidup sendiri.

17 april 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar