Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan, aku tak tahu jalan
yang harus aku tempuh, aku tak bisa ambil keputusan. Aku bimbang, bingung tak
mengerti dengan kondisi seperti ini. Melihat kau selalu ditutupi awan kelabu
yang menyelimuti hatimu. Kenapa kau tak berlari, kenapa kau tak menghindar, dan
kenapa kau tak menolak adanya awan kelabu itu. Mungkin aku tak tahu apa yang
kau rasakan, tapi apakah engkau tak mau berbagi pada manusia hina seperti aku
ini ? apakah aku terlalu hina untuk mendengar curahan hati mu saat ini ? kau
tak pernah sendiri, dan tak akan aku biarkan kau sendiri. Tetapi aku bingung
bagaimana caranya untuk aku bisa membuka mulut yang bisu ini, membuka mata yang
buta ini dan memekakan telinga yang tuli ini. Aku tak tega melihat mu terus
seperti ini, aku tak mau kau terbawa oleh bumi yang telah rusak isinya, aku tak
mau kau terhancurkan oleh komet yang besar dan hanyut terbawa arus sungai.
Aku hanya
ingin melihat senyum itu kembali terukir indah di wajahmu, aku ingin candamu
menghiasi setiap hari-hari. Seperti saat kau dekat dengan merkurius saat itu,
seperti saat kau belum berniat untuk bungkam dan memilih diam. Tawamu, ceriamu,
keluh kesahmu, akan selalu ku nantikan kapanpun engkau siap untuk mengeluarkan
semuanya. Aku tak akan memaksakan kehendakku, jika memang itu membuatmu merasa
tak nyaman. Aku hanya ingin kau membaik TEMAN, walau bukan karna aku. Jikalau kau
butuh, bacalah kitab penenang jiwa, petunjuk hidup yang bernah aku berikan
untukmu. Karna itu adalah salah satu obat penenag jiwa yang paling ampuh. Sekali
lagi aku katakana padamu kau tak sendiri kawan, jikalau kau butuh kami kan
datang untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar