Kamis, 12 April 2012

Sampai kapan


Aku tak tahu sampai kapan aku harus terus mengeluarkan buliran bening ini dari kelopak mata setiap malam. Entah mengapa, jikalau sudah malam datang yang aku rasa hanya kepedihan yang teramat sangat. Mengikis perlahan lapis demi lapis hati ini seperti halnya pantai yang terus terkikis oleh ombak dilautan. Seperti lapisan atmosfer yang terus menipis karna polusi udara. Tetapi, hatiku bukan pantai ataupun lapisan atmosfer. Hatiku ini hanyalah gumpalan daging yang tersimpan dibalik jiwa seorang perempuan rapuh yang ak bisa sendiri. Aku tak pernah bermaksud menyakiti, tak pernah bermaksud mengingkari, tak pernah bermaksud menjauhi, dan tak sedikitpun aku bermaksud membenci. Aku hanya ketakutan, ketakutan akan kesendirian, ketakutan akan kehilangan, dan ketakutan akan ditinggalkan. Walaupun semua manusia pasti merasakan itu, tapi bisakah kau datangkan itu satupersatu padaku ya Tuhan, janganlah kau datangkan semuanya sekaligus seperti ini.
                Aku tak tahu pada siapa aku harus bercerita, pada siapa aku harus menangis, pada siapa aku harus mengeluh, pada siapa aku harus bersandar, kecuali pada Mu ya Rabb. Bahkan aku tak tahu perkataan mana yang harus aku dengar dan aku patuhi. Karna saat ini aku selalu merasa sedih dalam tawa, gelap dalam terang, dan sendiri saat bersama. Rasa yang terus berkecambuk didalam dada yang tak bisa diartikan dengan kata-kata, tak bisa diucapkan oleh lisan, dan tak sanggup diterangkan oleh bahasa tubuh. Aku mungkin biasanya bisa mengobati itu dengan menatap langit dan memperhatikan bintang-bintang, tetapi itu adalah hal yang sangat menyakitkan untukku saat ini. Saat aku melihat bentuknya, sinarnya, gemerlapnya, semuanya membuat aku sakit. Apalagi ketika ingat akan perlakuan itu padaku. Kesalahan apa yang telah kuperbuat hingga kau sebegitu marahnya padaku ? jika kau tak pernah bicara, aku tak akan pernah tau akan hal itu. PLEASE, KALAU AKU ADA SALAH NGOMONG DONG. JANGAN DIEMIN AKU KAYAK GINI. DIEMNYA KAMU TUH NYAKITIN ….. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar