Minggu, 29 April 2012

Pelangi


                Apakah kau tahu apa yang menyebabkan indah nya pelangi ? pelangi itu merupakan hasil dari pembiasan cahaya yang menghasilkan banyak warna. Ada merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Perpaduan warna yang tetap pada warnanya tanpa mengurangi nilai keindahan dari pelangi itu sendiri. Warna-warna dalam pelangi itu tak dapat disatukan satu sama lain, tetapi mereka berdampingan dan saling melengkapi. Berbeda tapi seolah satu, selalu dinanti oleh sebagian umat menusia disaat hujan sudah berhenti dan ada sinar sang surya. Pelangi itu melambangkan sebuah pengharapan, harapan baru yang muncul setelah badai besar melanda. Karna selalu ada harapan bagi seseorang yang mau berharap dengan penuh kesungguhan hati dan terus berdoa pada sang Illahi Rabbi.
                Aku melihat itu semua kini ada dihapanku. Kehidupan manusia, percintaan, pertemanan, dan persahabatan berawal dari sebuah perbedaan. Perbedaan tak membuat mereka menjadi asing satu sama lain, yang ada mereka malah mencoba mengerti orang lain yang berbeda dengan dirinya. Perbedaan itu indah, khususnya untuk diriku sendiri. Karna banyak orang yang bersahabat dan menjalin kasih karna sebuah persamaan. Tapi aku mengawalinya dari sebuah perbedaan. Karna perbedaan itu indah. Dan pelangi itu indah karna memiliki banyak warna, bukan hanya satu warna yang serupa. Jadi, jangan pernah takut akan adanya perbedaan, justru dari situ kita belajar untuk hidup. 

Selasa, 24 April 2012

Lihat lebih dekat

                Rasanya alam akhir-akhir ini tak pernah berpihak padaku. Selalu ada saja bencana mendera hati yang lemah ini. Badai, gempa bumi, angin topan, banjir, bahkan longsor, dan gunung meletus. Hal itu seolah jadi santapanku setiap hari, setiap kali telah selesai dengan satu persoalan akan datang persoalan baru yang lebih rumit. Mungkin ini bukan masalahku, tapi dia butuh aku saat ini. Venus, bulan itu butuh aku. Aku bingung bagaimana cara menjelaskan nya padamu karna ini masalah yang sangat pribadi untuk bulan. Bukan aku tak mau terbuka dan tak mau jujur kepada mu. Tapi aku sendiri juga masih bingung dengan yang harus aku lakukan. Aku tak bisa banyak membantu bulan, tapi setidaknya aku akan berusaha menjaga dia dari si kacrut itu. Kau tahu apa yang ada didalam pikiranku ? aku takut hal itu menimpamu. Bagaimana jika hal itu terjadi dengan mu ? pasti aku pun tak akan membiarkan kau lepas dari penglihatanku saat itu. Aku tak akan mengizinkan merkurius mendekat walaupun dalam radius 2 meter. Mungkin sekarang kau menganggap aku ini jahat, bahkan aku ini seorang penjilat. Percayalah kawan aku tetap disini bersamamu, didekatmu dan akan terus mengawasimu. Tapi kali ini bulan benar-benar butuh aku. Jikalau ada saatnya, jikalau bulan ingin bercerita akan ku ceritakan semuanya ketika bulan memang ingin menceritakan hal itu.
                Aku hanya butuh pengertianmu sedikit saja. Aku sayang sama kamu, dan tak ada sedikitpun niatku untuk menjauh apalagi membuangmu kawan. Tolong sekali lagi, percayakan semuanya padaku. Beri kepercayaan mu yang tidak aku lihat lagi. Karna ini masalah antara hidup dan mati seseorang. Aku tahu kau butuh aku, begitupun halnya denganku. Tapi untuk saat ini bulan benar-benar butuh aku disisinya. Jangan pernah lari, jangan pernah menghindar, jangan pernah merasa sendiri. Karna aku akan kembali setelah semua ini selesai. Walaupun ketika aku kembali kau mungkin sudah tak mau mengenalku lagi, lapi aku akan berusaha mengingatkanmu tentang aku dan kita. Apapun yang dikatakan orang lain tentang dirimu, kau tetap sahabatku. 

Minggu, 22 April 2012

Lihat mata ini dan kau akan tahu


                Ya tuhan, apalagi ini. Aku baru saja akan menyelesaikan badai yang ada dihadapanku, tetapi belum tuntas aku melewatinya kau kirim badai lain kedalam jiwa yang lemah ini. Rasa lelah tiada tara kini menerjang tubuh lemah ini, tinggal tunggu saat nya untuk jiwa ini tak mampu bertahan berdiri tegak diatas bumi. Entah seberapa lama lagi badai ini akan memporak porandakan jiwa yang sepi. Aku mencoba tak peduli, aku mencoba tak mau tahu, aku mencoba menghindar, tapi nyatanya aku tak bisa. Aku tak bisa meninggalkan hati yang sedang diterjang bencana, karna hati itu sangat rapuh. Jikalau bukan aku yang menjaganya siapa lagi yang mau menjaga hati ini. Bukan maksudku untuk menjadi orang yang masa bodo, tapi aku hanya ingin menjaga hati ini. Apa salah yang aku lakukan ? jika aku tak mendapat kasih sayang apa tak boleh aku mencarinya ? apa aku tak boleh dicintai ? apa aku tak pantas memperoleh perhatian ? jikalau semua itu memang salah adanya, tolong tunjukan padaku kebenaran.
                Aku butuh kejelasan tentang kelakuanku, kalau memang aku salah tegurlah aku teman. Aku tak mau terperosok pada jurang kehancuran. Venus, please …. Mungkin buat kamu aku ini bukan siapa-siapa. Tak layak dikatakan teman apalagi sahabat, tapi satu hal yang harus kamu tahu. Kamu itu punya kamar tersendiri di hati aku, dan engga ada yang bisa nempatin kamar itu selain kamu. Mungkin kau tak akan dan tak mau percaya dengan omongan ku yang semua orang anggap omong kosong. Tapi, tataplah mata ini, apakah ada kebohongan dimataku atas perkataan ku tadi ?

Jumat, 20 April 2012

Ingin


Aku ingin merasa dibutuhkan seperti halnya ketika kau membutuhkan dia
 Aku ingin merasakan kasih sayang seperti yang kau berikan padanya
Aku ingin kau berbagi seperti kau berbagi dengan nya
Aku ingin kau bercerita seperti yang kau ceritakan pada nya

Tapi, mungkin tu semua hanya sebuah harapan yang terlalu egois
Karna setiap manusia itu sudah memiliki jatah mereka msing-masing
Tapi ada dimana jatahku ?
Apa aku punya jatah ?
Ataukah jatahku sudah kau ambil
Kenapa kau harus ambil sedangkan dirimu sendiri sudah punya jatah

Aku ini egois, aku ini penuntut, aku ini berharap diberi
Aku ini manusia hina
Tapi apakah aku tak boleh berharap
Tak bolehkah aku bermimpi akan hadirnya keajaiban
Tak bolehkah aku mendapat kepercayaan
Tak bolehkah aku mendapat kasih saying
Dan tak bolehkah aku ingin diperhatikan ?

Aku hanya berharap pada tuhan agar dia mendengar doaku
Aku tahu Tuhan itu tak pernah tidur
Dia pasti akan mendengar setiap keluh kesahku
Dan berusaha mengabulkan jika itu yang terbaik
Segala sesuatu itu akan indah pada waktunya

Kamis, 19 April 2012

sendiri itu ...


                Yang aku ingin hanya berjalan dan terus berjalan, hingga kaki ini tak mampu menopang beratnya tubuhku. Setelah itu aku ingin berlari dan terus berlari, hingga dada ini sesak tak dapat menghirup nafas lagi. Aku terus berjalan dan berlari di tepi pantai yang kusinggahi. Walaupun kita bersama tapi kenapa aku selalu merasa kalau jiwa ini sendiri menyepi di tempat suci yang tak dapat didaki. Aku hanya bisa melihat mereka dengan satu strip senyum tipis di ujung bibir kecil ini. Aku tak ingin sendiri, aku tak ingin berlari, dan aku tak ingin menyepi. Tetapi kenapa seolah-olah keadaan mendorongku untuk melakukan demikian. Melakukan hal yang sama  sekali tak aku inginkan, apalagi aku harapkan. Menyendiri dan sepi.      
Aku mohon, yakinkan aku bahwa aku tak pernah sendiri. Yakinkan aku bahwa aku ini bukan jiwa yang sepi, yakinkan aku bahwa aku ini mentari. Karna sesungguhnya kesendirian itu bukan pilihan, bukan pula karna keadaan yang membuat kita terasingkan dan merasa sendiri. Sesungguhnya kesendirian itu hanyalah prasangka dan sugesti manusia tentang dirinya. Prasangka akan takutnya kehilangan orang-orang yang berada disekitarnya. Karna sebetulnya manusia itu tak pernah sendiri dan tak bisa hidup sendiri.

17 april 2012

Kamis, 12 April 2012

Sampai kapan


Aku tak tahu sampai kapan aku harus terus mengeluarkan buliran bening ini dari kelopak mata setiap malam. Entah mengapa, jikalau sudah malam datang yang aku rasa hanya kepedihan yang teramat sangat. Mengikis perlahan lapis demi lapis hati ini seperti halnya pantai yang terus terkikis oleh ombak dilautan. Seperti lapisan atmosfer yang terus menipis karna polusi udara. Tetapi, hatiku bukan pantai ataupun lapisan atmosfer. Hatiku ini hanyalah gumpalan daging yang tersimpan dibalik jiwa seorang perempuan rapuh yang ak bisa sendiri. Aku tak pernah bermaksud menyakiti, tak pernah bermaksud mengingkari, tak pernah bermaksud menjauhi, dan tak sedikitpun aku bermaksud membenci. Aku hanya ketakutan, ketakutan akan kesendirian, ketakutan akan kehilangan, dan ketakutan akan ditinggalkan. Walaupun semua manusia pasti merasakan itu, tapi bisakah kau datangkan itu satupersatu padaku ya Tuhan, janganlah kau datangkan semuanya sekaligus seperti ini.
                Aku tak tahu pada siapa aku harus bercerita, pada siapa aku harus menangis, pada siapa aku harus mengeluh, pada siapa aku harus bersandar, kecuali pada Mu ya Rabb. Bahkan aku tak tahu perkataan mana yang harus aku dengar dan aku patuhi. Karna saat ini aku selalu merasa sedih dalam tawa, gelap dalam terang, dan sendiri saat bersama. Rasa yang terus berkecambuk didalam dada yang tak bisa diartikan dengan kata-kata, tak bisa diucapkan oleh lisan, dan tak sanggup diterangkan oleh bahasa tubuh. Aku mungkin biasanya bisa mengobati itu dengan menatap langit dan memperhatikan bintang-bintang, tetapi itu adalah hal yang sangat menyakitkan untukku saat ini. Saat aku melihat bentuknya, sinarnya, gemerlapnya, semuanya membuat aku sakit. Apalagi ketika ingat akan perlakuan itu padaku. Kesalahan apa yang telah kuperbuat hingga kau sebegitu marahnya padaku ? jika kau tak pernah bicara, aku tak akan pernah tau akan hal itu. PLEASE, KALAU AKU ADA SALAH NGOMONG DONG. JANGAN DIEMIN AKU KAYAK GINI. DIEMNYA KAMU TUH NYAKITIN ….. 

Rabu, 11 April 2012

Kau tak sendiri


Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan, aku tak tahu jalan yang harus aku tempuh, aku tak bisa ambil keputusan. Aku bimbang, bingung tak mengerti dengan kondisi seperti ini. Melihat kau selalu ditutupi awan kelabu yang menyelimuti hatimu. Kenapa kau tak berlari, kenapa kau tak menghindar, dan kenapa kau tak menolak adanya awan kelabu itu. Mungkin aku tak tahu apa yang kau rasakan, tapi apakah engkau tak mau berbagi pada manusia hina seperti aku ini ? apakah aku terlalu hina untuk mendengar curahan hati mu saat ini ? kau tak pernah sendiri, dan tak akan aku biarkan kau sendiri. Tetapi aku bingung bagaimana caranya untuk aku bisa membuka mulut yang bisu ini, membuka mata yang buta ini dan memekakan telinga yang tuli ini. Aku tak tega melihat mu terus seperti ini, aku tak mau kau terbawa oleh bumi yang telah rusak isinya, aku tak mau kau terhancurkan oleh komet yang besar dan hanyut terbawa arus sungai.
                Aku hanya ingin melihat senyum itu kembali terukir indah di wajahmu, aku ingin candamu menghiasi setiap hari-hari. Seperti saat kau dekat dengan merkurius saat itu, seperti saat kau belum berniat untuk bungkam dan memilih diam. Tawamu, ceriamu, keluh kesahmu, akan selalu ku nantikan kapanpun engkau siap untuk mengeluarkan semuanya. Aku tak akan memaksakan kehendakku, jika memang itu membuatmu merasa tak nyaman. Aku hanya ingin kau membaik TEMAN, walau bukan karna aku. Jikalau kau butuh, bacalah kitab penenang jiwa, petunjuk hidup yang bernah aku berikan untukmu. Karna itu adalah salah satu obat penenag jiwa yang paling ampuh. Sekali lagi aku katakana padamu kau tak sendiri kawan, jikalau kau butuh kami kan datang untukmu. 

Jumat, 06 April 2012

Mengulang dari awal


Aku tak tahu bagaimana cara untuk mengembalikan keadaan seperti sedia kala. Karna aku sendripun bingung dengan suasana siang yang seperti layaknya malam. Terlalu banyak mengenang tanpa ada kemajuan, terlalu banyak menuntut seuatu yang tidak mungkin bisa dikembalikan, terlalu banyak ingin tahu rahasia malam. Mungkin bukan hanya aku yang seperti itu tapi yang lainnya pun juga begitu. Mengingat dengan jelas malam yang terang. Tapi sesungguhnya malam yang terang itu hanyalah kenangan, karna yang terang sesungguhnya itu adalah siang. Aku akan mengubur semua kenangan lalu dan hanya untuk dilihat jika butuh.
Kalau galaksi ini mau, ayo kita ulang semuanya dari awal. Tepat dimana kita sama sekali tidak saling mengenal, tapi mulai memahami setiap pergerakan, merangkul jiwa kesepian dan mengukir kisah baru yang tak akan pernah usang. Jika kau tak mau, jika kalian tak mau, maka aku yang akan mengawali itu semua. Menata kembali planet-planet yang hampir bertabrakan, menata mentari yang nyaris tak mau bersinar, menata bintang agar dapat muncul lagi dimalam hari, menaruh bintang tepat disisi bulan, menata siang layaknya siang, dan menempatkan malam sebagai malam, tanpa banyak menuntut dan banyak ingin tahu. 

Malam yang terang


Hari ini aku benar-benar merasa lega dengan hati ini. Yah, aku rasa aku tidak benar-benar tertarik ataupun jatuh cinta pada bintang. Aku akan meyakinkan itu dalam hatiku. Perasaan yang selama ini aku rasa itu bukan perasaan yang special atau istimewa. Aku harap memang begitu dan terus tetap begitu. Walaupun ada ribuan kaset rekaman yang merekam detik demi detik perjalanan ini, tapi aku berusaha tidak memperdulikan hal itu. Karna prioritasku kali ini hanya ayah dan bundaku, hanya mereka alasan aku bertahan dengan benteng kokoh ini.
                Aku akan menutup mata ini rapat-rapat, menyumpal telinga dalam-dalam, dan memeluk hati ini erat-erat agar tidak berpenghuni. Aku tak mau tahu tentang rahasia langit luas, dan misteri bintang-bintang. Dan aku tak akan mengganggu urusan bintang dan rembulan lagi, toh bintang pun tak pernah betul-betul memerlukanku jadi apa harus aku peduli pada mereka. Aku lelah mencari, aku lelah menanti, aku lelah disakiti. Yang aku mau saat ini hanyalah hidup normal yang tak terlilit poblematika cinta. Aku akan berhenti mencari, dan memutuskan untuk dicari. Aku akan berhenti menanti, dan memutuskan untuk dinanti. Aku akan melupakan angin badai, aku akan melupakan malam, dan aku akan melupakan BINTANG. Aku akan menanti awan kedamaian yang dengan tulus datang untuk mendampingi seorang mentari. Aku akan belajar mencintai daripada harus terus tersakiti. Terima kasih saturnus, kau telah rela mendengar seluruh ocehanku yang kurang bermakna. Terimakasih badai, yang telah memberiku arti kehidupan, terima kasih bulan yang memberi aku pelajaran, dan terima kasih bintang yang telah memberiku malam yang terang. Selamat tinggal kenangan, karna aku akan membuka lembaran baru menjadi seorang mentari yang lebih tegar dengan sejuta kehangatan. 

Kamis, 05 April 2012

maafkan aku


Aku tak bermaksud untuk mengungkit-ngungkit tentang masa lalu. Tentang aku, kamu, dan kita. Aku hanya teringat akan sebuah memori indah yang terekam dalam otakku. Kamu mungkin benci dengan satu hal yang diungkit-ungkit, akupun begitu. Tapi salahkah jika otak ini merekam setiap detik demi detik perjalanan ini. Jangan salahkan otak, jangan salahkan aku, jangan juga menyalahkan kamu ataupun rembulan. Karna saling menyalahkan itu bukan hal yang dapat menemui titik akhir dari sebuah masalah. Aku ingin duri ini dapat cepat tercabut dari dalam daging, karna jika tidak secepatnya dicabut akan semakin menimbulkan luka yang mendalam. Mungkin ini suatu kesalahpahaman antara aku, bintang, bulan, dan planet-planet lain. Hanya keterbukaan yang dapat menyelesaikan semua ini. Tapi ego dan gengsi kami masing-masing justru mengalahkan segalanya. Andai bibir ini tak berat tuk mengucap kata maaf, mungkin tak akan serumit ini masalahnya.
                Karna keegoisanku juga, bintang menjauh dariku dan lebih memilih rembulan. Maafkan aku bintang, kau tak nyaman berada disampingku. Aku tidak berusaha memiliki bintang, karna bintang itu satuhal yang mustahil untuk dimiliki. Yang aku mau hanya berada disampingnya dan ada ketika dia butuh atau setidaknya dia akan berbagi cerita denganku. Apa permintaanku itu terlalu sulit dan merepotkan ? entahlah. Tuhan, aku benar-benar bingung kali ini. Aku takut untuk melangkah, aku takut untuk bertutur kata, aku taku melihat, bahkan aku takut berkedip. Yang paling aku takutkan diantara yang tadi disebutkan mungkin berkedip. Karna aku takut ketika aku membuka mata ini kembali kau sudah tak ada disampingku.

5 april 2012