Selasa, 28 Februari 2012

wildan II



Ayo kita lanjutin cerita tentang wildan
                Makin lama-lama aku mulai tahu tentang wildan dari beberapa teman yang sering laporan pada atasannya. Sembari mendengar laporan-laporan itu aku terus mengamati wildan dari jarak jauh tanpa ia ketahui, entah apa yang terjadi seandainya wildan tahu kalau aju suka memperhatikannya diam-diam. Semakin hari aku semakin menaruh rasa simpatik pada lelaki ini, awalnya mungkin aku hanya memandang sebelah mata. Tapi ketika aku buka mataku aku melihat sesuatu yang tidak dimiliki pria lain, dan hanya wildan yang memiliki itu.
                Berawal di sebuah pagi buta yang sangat dingin, aku masih dalam keadaan setengah sadar ketika berada di masjid sampai ketika salah satu teman ku memanggilku dengan antusias. “ mentari, liat siapa yang lagi adzan” aku membuka sedikit mataku untuk melihat, tapi akhirnya aku menutup lagi mata yang masih sayu ini. “ engga tau, liat aja sendiri. Aku nya ngantuk.” Kataku dengan keadaan mata tertutup. “ ih, liat dulu. Itu wildan yang azan.” Mendengar perkataan itu mataku langsung melotot nyaris keluar dari kandangnya. Entah ada kekuatan apa yang bisa membuat rasa kantukku hilang seketika.
                Dan pagi-pagi selanjutnya aku selalu menantikan siapa yang akan adzan sebelum dilaksanakan shalat. Ketika wildan yang adzan, aku langsung membeku dan tak bersuara sama sekali demi mendengar suara adzan yang dia kumandangkan. Selalu begitu setiap hari. Sampai akhirnya aku mendengar dari salah seorang temanku yang mengatakan kalau wildan itu sholeh. Semakin saja memikat hatiku yang sedang kagum pada dirinya. Tapi rasa itu bukan rasa yang datang dari hati, melainkan hanya sebuah kekaguman semata.
                Satahun kemudian aku selalu meyakinkan diri bahwa aku hanya kagum pada seorang WILDAN ZARKASYI. Rasa kagum itu beda dengan rasa suka yang mendekati cinta. Teman-temanku mulai lebih sering meledekiku dengan wildan. Ya padahal mereka mungkin belum tahu apa-apa tentang aku dan dia.
Aku lupa waktu tepatnya kapan, yang jelas sepertinya aku sudah tahu bahwa wildan menyukaiku. Itu berawal dari sebuah perjalanan sms yang ujung-ujung nya dia bilang kalau orang dia suka itu AKU bukan adji mayumi. Jujur, saat itu aku merasakan kaget dan tidak tahu harus membalas apa jadi aku tinggalkan sms itu dan menaruh handphoneku diluar kamar. Mungkin wildan merasa khawatir dan mencoba menghubungiku dan terus mengirimkan sms yang isinya hampir sama semua “ udah tidur ya”. Aku benar-benar bingung harus jawab apa. Akhirnya akupun pergi untuk tidur. Dan keesokan harinya widan mengirimkan pesan lagi ke telephone selular milkku. Tapi anehnya, dia tidak menanyakan perihal pernyataannya yang tadi malam. Aku sih pengennya wildan menanyakan lagi soal itu, tapi yasudahlah.
Ejekan teman-temanku samakin menjadi saat aku dan wildan menjadi pengurus osis. Entahlah apa modus mereka meledekiku, karna aku dari SD selalu diperlakukan demikian. Ketika LDKST dilangsungkan, teman-teman selalu menjodoh-jodohkan. Sebetulnya aku tak suka hal itu, karna hal itu wildan jadi takut, bahkan tidak mau dekat dengan aku. Selain factor dia sangat amat pemalu, mungkin factor itu juga. Yah akibatnya wildan mencari informasi tentang aku dari teman perempuanku, dan akupun mencari informasi tentang wildan lewat teman sekelasnya.
Akhirnya satu tahun tanpa terjadi apa-apa. Samapai akhirnya aku menginjakan kaki di kelas tiga SMP , aku mulai yakin sepertinya rasa ini lebih dari sekedar rasa kagum atau sejenisnya. Tapi seperti terbang kelangit ke tujuh dan dijatuhkan lagi kebawah saat aku mendengar pernyataan dari salah seorang teman sekelasku.
Aku sedang ingin menulis nama wildan di tangan kananku persis di atas nadiku yang paling besar. Kenapa harus di nadi, karena aku ingin dia dekat dengan aku selalu dan kenapa di tangan kanan, karna tangan kanan itu identik dengan tangan bagus. Aku agak kesulitan jika harus menulis dengan tangan kiri, jadi aku berniat meminta bantuan pada endah, teman sekelasku.
‘ endah tulisin ya nanti’
‘ iya, bentar ya yang ini belom selesai’
‘ iya sok aja dulu’
Sambil aku menunggu endah yang sedang memakaikan hena ditangan temanku yang lain.
‘ mentari tau engga ?’
‘ tau apa ?’
‘ tapi jangan marah atau gimana ya’
‘ iya, apaan emang ?’
‘ wildan udah jadian sama yasmin’
Jleb, mendengar perkataan itu lidahku kaku seketika, entah karna apa. Tapi yang jelas rasanya itu seperti di cambuk dengan pecut besi.
‘ oh, ya bagus dong. Akhirnya wildan bisa dapet orang yang sama baiknya kaya dia’ aku berusaha menyembunyikan rasa yang tidak karuan itu.
Mulai saat itu aku selalu menyalahkan diriku sendiri, andai saja sms malam itu aku balas mungkin tidak akan seperti ini kejadiannya. Ya, tapi hal itu tak berlangsung lama karna aku tidak mau akal sehatku dikalahkan oleh egoku. Akhirnya aku memutuskan kalau wildan aja bisa dapet ade kelas, kenapa aku engga bisa dapet kakak kelas, pikirku picik.
Akhirnya aku mendapatkan yang aku mau, tapi itu tidak membuat hatiku senang karena aku tidak benar-benar suka dengan kakak kelasku yang anak SMA ini. Tapi ya bagaimana lagi, daripada aku terus dilanda rasa itu.

Jumat, 24 Februari 2012

tangkuban perahu






ini foto-foto waktu outting class, bagus kan ? akunya juga lagi cantik

Ini ngedate bukan sih


Hari ini aku engga les, tapi bilang sama mamah sih les aja biar engga kena marah lagi kayak senin kemaren akhirnya ngebohong demi engga ribut sama mamah. Mau tau kenapa aku bolos les ? sebenernya bukan karna ngelembur buat ngerjain proposal lagi sih, tapi gara-gara karokean, apa bangetkan ? tapi ya emang abis karokean sih, sama siapa cing ? sama sobat aku sendiri sih. Tapi selama ini aku belom pernah jalan kemana sama cowo cuman berdua, dan tadi buat pertama kalinya. Niatnya sih cuman mau ngabisin voucer gratisan yang kita dapet satu minggu yang lalu, tapi ujung-ujung nya tetep bayar soalnya engga bisa kalo cuman satu jam. Awalnya sih mau bareng-bareng sama yang lain, tapi pas kemaren yang lain menyatakan diri tidak bisa ikut dengan berbagai alasan yang entah sebenarnya itu hanya alasan saja atau memang mereka tidak bisa. Masa iya aku mau bilang ada acara juga, acara sama siapa kalau mereka mah udah jelas pada punya pasangan masing-masing yah aku yang jomblo mau ada acara sama siapa ? paling ngurusin proposal yang dikejar deadline.
                Oke balik lagi, tadinya sih aku engga mau abis aku belom pernah jalan sama cowo sebelumnya jadi aku bingung apa yang harus aku lakuin kalo jalan sama cowo. Yah tapi mau gimana lagi, aku lagi ga ada temen, temen-temen cewe aku udah pada pulang jauh sebelum aku pulang jadi yah begitulah. Aku juga sempat bilang sama MR.D kalo aku belom pernah jalan sama cowo, yang ada di otak aku saat itu hanya masa iya the first datting aku sama dia. Emang sih aku pengen ngerasain yang namanya ngedate kaya apa, tapi masa harus sama sobat sendiri ? sebenernya ini ngedate bukan sih ? aku jadi bingung.
                Pengen cerita, tapi sama siapa yang ada nanti malah gossip jadinya. Apa harus aku kunci mulut ini rapat-rapat untuk tidak melakukan hal yang sama pada sahabat saya sebelumnya, yang berarkhir dengan tidak ada lagi rasa percaya dia terhadapku. 

Sabtu, 11 Februari 2012

AJAK GUE NGEDATE DONG


Kalo dibilang belom pernah pacaran sih engga, udah dua kali malah aku menjalin hubungan dengan sebuah komitmen. Tapi percaya engga kalo aku belom pernah NGEDATE ? gila, anehkan pacaran dua kali tapi ngedate aja belom pernah, parah. Hari ini puncaknya, aku merasa sepertinya aku pingin ngedate dulu deh sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah di kemudian hari. Tapi pertanyaan nya dengan siapakah aku akan pergi berkencan, pacar aja engga punya. Jadi sepertinya aku harus menunggu seorang pangeran berkuda putih untuk membaca tulisan ini dan langsung bertanya padaku “ apakah engkau ingin berkencan denganku ?”.
                Ya tapi semua itu hanya hayalan belaka, khayalan seorang gadis yang belum pernah berkencan dengan seorang laki-laki. Kalau hanya sekedar diantar pulang atau duduk di sebelah laki-laki saja mungkin aku sering melakukan nya dengan para sahabatku, tapi itukan rasanya beda. Ketika bareng dengan seorang sahabat atau dengan orang yang special buat kita. Sahabatku memang selalu ada di saat aku butuh, apapun akan mereka lakukan untuk sahabatnya. Tapi ada kalanya aku merasa kalau aku butuh seorang pendamping yang bersedia mendampingiku saat sahabat-sahabatku sibuk dengan pasangannya. Karna aku sering gigit jari kalau liat mereka sedang berpasangan-pasangan, sebab aku tak punya pasangan. Maka dari itu aku butuh pasangan.
                Balik lagi ke topic awal, apa sih rasanya ngedate ? itu yang selalu ada dalam benakku. Aku ingin merasakannya walaupun hanya sekali. Wahai pangeran tampan yang membaca tulisan ini AJAK GUE NGEDATE DONG. *tawaran hanya berlaku bagi pria ganteng

Jumat, 10 Februari 2012

SD


Ini dia kisah masa sd ku

                Hari itu hari seleksi masuk sekolah, aku baru saja menyelesaikan pendidikan ku di taman kanak-kanak. Ayah mendaftarkan ku ke satu sekolah yang letak nya tak jauh dari rumah, tujuan nya agar tidak setiap hari kesiangan. Next, ketika tes berlangsung aku sungguh bingung untuk menjawab nya karna pada saat itu aku belum bias membaca apalagi menulis, lain hal nya dngan teman-teman ku yang seperti nya sudah bisa melakukan itu. Aku kurang ingat jelas bagaimana kejadian nya, tapi yang jelas saat pengumuman hasil tes seleksi itu aku tidak masuk, akhirnya aku menjalani tes yang ke 2 tes kali ini aga sedikit berbeda karna yang mengantar aku untuk seleksi ini pamanku. Aku tak ingat pasti sih kejadian nya yang jelas tes ke 2 ini aku bisa masuk ke sekolah itu.
                Hari demi hari ku jalani kewajibanku sebagai seorang murid, duduk manis di atas bangku dan mendengarkan celotehan guru yang terus berbicara sampai berbusa di depan kelas. Sampai suatu saat aku dekat dengan salah satu temanku namanya * Amara razak krisna* kami pernah berjanji untuk tetap bersahabat sampai selamanya. Ya nama nya juga anak kelas 1 SD, ngerti apa mereka dengan yan mereka ucapkan. Aku dan mara selalu pergi kemanapun bersama, dari mulai makan,nyuci piring,piket,shalat,sampai bermain pun kami selalu bersama.
                Sampai akhirnya aku menginjakan kakiku di kelas 2 SD. Di kelas 2 persahabatan ku dan mara tidak seperti saat kita masi kelas 1, karna mara mulai dekat dengan temanku yang lain. Hati ku sungguh hancur saat itu, karna aku tipikal orang yang sulit melepaskan sesuatu yang sudah dekat dengan aku. Tapi kesedihan itu terobati, aku mulai dekat dengan *Shabrina amalia puranto* ya, itulah sahabatku yang terus menemaniku hingga kelulusan. Dia bukan hanya sekedar baik, tapi seseorang yang penyabar, dan penuh dengan kasih sayang. Sungguh miris, karna sifat itu sangat bertolak belakang dengan sifatku. Tapi entah apa yang bisa membuat persahabatan kami berlangsung lama, padahal sifat kami sungguh amat berbeda.
                Aku dan ‘na (panggilanku untuk shabrina) selalu bersama kemanapun, dimana ada ‘na disitu pasti ada aku, begitupun sebaliknya. Sampai-sampai banyak yang mengira kami ini kembar, lucu ya padahal kan kami lahir dari rahim yang berbeda. Mungkin karna aku dan ‘na sering bersama makan nya mereka bilang kami ini mirip. Yups, mungkin karna kemiripan itu aku dan ‘na bersahabat cukup lama kira-kira 5 tahunan lah ( lama juga ya ) itulah yang membuat aku tidak bisa lupa dengan sahabat ku yang satu ini. Perselisihan kecil sering mewarnai persahabatan ku dengan ‘na , seringnya sih aku selalu buat dia kesel sama tingkah aku. Bahkan bukan cuman shabrina, tapi seluruh teman sekelasku selalu kesal dengan tingkahku yang orang bilang katanya sih masih terlalu kaya anak kecil (emang masih kecil *so gede). Tapi apa salahnya ? toh kita juga masih kecil.
                Shabina itu kalo kalian tau, dia itu lebih segalanya dari aku. Kadang aku suka minder juga sih kalo main sama si ‘na. soalnya shabrina banyak temen2 kaka kelas, ya lebih tepatnya temen2 kakanya sih tapi tetep aja walaupun temen kakanya. Itu yang bikin dia selalu aman kalo ada masalah, sedangkan aku ? punya kaka aja engga siapa yang mau jagain aku coba ? kadang aku berfikir enak kali ya kalo jadi si ‘na.
Tapi itu tidak membuat ku ingin menjadi seperti shabrina, karna aku ya adalah aku. Jadi aku berusaha menikmati hidupku sebagai seorang mentari kecil. Aku dan shabrina bersahabat sudah lama, mudah-mudahan dia selalu ingat aku walaupun aku ini menyebalkan.
  

Rabu, 08 Februari 2012

cinta itu KORONG (mengendap dan mengeras), sayang itu LEHO (mengalir apa adanya), rindu itu TAI (tak bisa ditahan), cinta juga CILEUH (tak terlihat tapi dekat), sedangkan benci itu JIGONG (harus dihilangkan)

Sabtu, 04 Februari 2012

fobia


Fobia mungkin salah satu ketakutan yang brlebih seseorang terhadap sesuatu. Setiap orang memiliki fobianya masing-masing. Ada yang takut ketinggian, ada yang takut tempat gelap, ada yang takut setann, ada yang takut liat mukanya sendiri *loh. Okey, aku cuman mau kasih info aja buat orang-orang kalo fobia itu sebetul nya bisa hilang karna sebuah shock traphy. Asalkan si penderita mau melawan rasa takut nya itu, ya walaupun itu berat saya pun merasakan hal itu. Saya mempunyai fobia yang agak sedikit berbeda dari fobia-fobia yang saya sebutkan tadi. Lebih tepat nya saya fobia dengan kulit rambutan. Pasti aneh dengernya, saya aja yang takutnya aneh. Kenapa saya bisa takut sama kulit rambutan ? mau yang udah digundulin sekalipun.
Awalnya gimana saya engga tau kenapa saya bisa takut dengan buah satu itu, ketika saya menanyakan hal itu pada mamah, mamah saya pun bingung kenapa saya takut pada kulit rambutan itu. Di SD saya serig sekali jadi bahan perbuatan jahil teman-teman, karna mereka semua tahu kalau saya sangat tidak suka bahkan takut pada rambutan. Mulai dari melempar-lempar nya, menaruh setumpuk sampah kulit rambutan dihadapan saya, hingga membuat saya selalu menangis setiap mereka melakukan hal itu. Di SMP pun kejadiannya sama. Awalnya sih saya engga mau sampai teman-teman semua mengehatui tentang penyakitku ini, tapi apa boleh buat usaha saya gagal. Karna setiap kali saya dekat dengan rambutan saya selalu menjerit ketakutan, bahkan hingga menangis.
Nah SMA sekarang saya tidak mau teman-teman saya tahu hal ini. Karna ini sangat memalukan, apalagi untuk ukuran anak remaja SMA seperti saya. Saya akan berusaha agar tidak ada yang mengtahui rahasiaku ini, seperti pada saat SMP dulu. Karna itu hanya akan menyiksaku, aku sudah tidak mau lagi menangis hanya karna buah rambutan lagi. 

foto kelas

Itu semua temen sekalas aku, sedikit ya satu kelas. Tapi itulah unik nya istiqamah. Akunya cantik ya hhheeee ...

BIASA


Saya dicuekin udah BIASA
Saya ga dianggap sudah BIASA
Saya tidak dimengeri sih BIASA
Saya sakit hati juga udah BIASA
Punya janji sama saya terus lupa … yah udah BIASA
Jadi kalo tiba-tiba saya ilang anggep BIASA aja 

TRIPLE DATE


Tepat hari ini salah satu sepupuku ada yang menikah. Ya walaupun bukan sepupu satu nenek, tapi aku cukup mengenalnya. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak berangkat ke sekolah, dan memilih datang ke pernikahan sepupuku itu. Sampai akhirnya aku dapat sebuah pesan dari salah satu temanku. Dia bilang kita ber empat mau nonton. Kita berempat ? aku bertanya sejenak di dalam otak ku dan aku membalas pesan singkat darinya, siapa aja ? Tanya ku lagi pada temanku itu. Dia bilang ya kita, dia menyebutkan nama-nama temanku yang akan ikut nonoton, apa mau doble date ? pertanyaan ku melayang-layang memikirkan itu. Tapi ya, fine. Aku ikut seneng aja kalo mereka seneng.
Mungkin sempat aku bertanya dalam otakku, kenapa setiap aku ga masuk sekolah mereka melakukan acara yang sama ? apa mereka takut kalau kehadiranku hanya menggangu mereka saja. Tapi aku menepis lagi pikiran buruk itu, aku tak mau berprasangka pada sahabat-sahabatku. Tapi akhirnya aku mendapat pesan singkat lagi, yang memberitahu kalau mereka pergi tidak hanya berempat. Ada dua orang lagi yang akan ikut mereka, wah jadi triple date dong ? pikirku lagi. Tapi ya sudahlah toh itu urusan mereka, dan mungkin mereka tidak mau aku ikut campur dalam urusan mereka.
Next, walaupun ada beberapa orang yang bilang kalau mereka itu bukan mau nge-date tapi pandanganku tetap teguh pendirian. Ada satu hal yang membuat aku menjadi seorang jomblo sejati, aku engga pernah nyaman kalo aku jalan sama cowo. Entah karna aku belom pernah merasakan nya atau aku …… lupakan saja. Jangan kira aku engga normal ya, aku normal ko tapi hanya saja belum menemukan pria yang pas dihati dan di kaki. Mungkin Allah sayang sama aku kali ya, kalau aku ada di sana mungkin aku udah merengek-rengek sama Allah untuk minta jodoh hari itu juga. Engga peduli dari kalangan mana yang jelas aku punya pacar saat itu.
Seperti nya, aku harus siap selalu ditinggal oleh mereka. Satu-satunya cara ya aku harus dapat pasangan juga. Tapi siapa ? setiap cowo yang lihat aku saja akan lari ketakutan karna mereka fikir yang mereka lihat ini jelmaan siluman buaya yang ganas dan sulit untuk dijinakan. Yah mudah-mudahan aku mendapatkan pria yang sesuai, bukan pria-pria yang selama ini selalu menghianati sebuah komitmen. 

Jumat, 03 Februari 2012

310112

Rasa cinta itu sulit datang, tetapi mudah pergi
Datang tanpa permisi, pergi dan tak kembali
Butuh ratusan tetes keringat untuk merasakan rasa yang tak biasa itu
Rasa yang mudah dirasakan oleh semua manusia, selain diriku
Andai rasa itu datang, tak akan aku biarkan
Biarkan aku merasakan itu Tuhan

                                                                                                     Puisi saat pelajaran BTAQ



Sejuta harapan bertabur dilangit biru
Tiupan anginpun tidak bisa menerbangkan angan itu
Tapi karna kegigihan hujan, dia bisa melunturkan tinta hitam itu
Akan tetapi awan menampung lunturan itu
Dan membawa kesuatu tempat yang sulit dijangkau oleh sang pemilik

wildan


                24 november 2011

                Hari ini hari yang sangat berbeda buat aku, tau kenapa ? karna hari ini aku merasakan sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelum nya. Kedengerannya mungkin sedikit aneh, bahkan sangat amat aneh. Yaps, hari ini aku bener2 dilanda kerinduan di titik puncak. Rindu yang benar2 rindu, ketika aku teringat akan seorang lelaki di masa lalu yang membuat masa peralihan ku dari anak2 menuju remajaa terasa berwarna. Namanya WILDAN ZARKASYI.
                Aku bingung harus bercerita darimana, yang jelas sepertinya aku galau. Oke, berawal dari isi dompetku. Kamu tahu apa isi dompetku itu ? isi dompetnya itu biodata nya WILDAN. Aku selalu bawa dompet itu kemanapun aku pergi, dan selalu berharap agar dompet itu tidak akan pernah hilang. Karna dompet itu adalah sesuatu yang sangat berarti buat aku, bukan masalah seberapa banyak uang yang ada di dalam dompet itu tapi apa isi dompet itu. Aku mulai teringat lagi akan kenagan manis itu ketika ari melihat isi dompetku, jujur aku malu sekali saat itu. Karna pasti semua orang berfikir kenapa ada orang yang nyimpen biodata orang spesialnya di dompet. Kamu tau kenapa ? karna kemanapun aku pergi aku pasti bawa dompet itu. Itu sebabnya aku jarang meninggalkan dompet ku. Karna aku ingin selalu berada dekat dengan si pemilik biodata itu, walaupun bentuknya hanya sebuuah biodata tapi itu sangat berarti.
                                                                                                *****
                Dua tahun itu bukan waktu yang sebentar buat aku. Siapa coba orang yang bisa nyipen prasaan nya sampe dua tahun? Cuma wildan kalo kata aku orang yang bisa melakukan itu. Sebetulnya mungkin aku juga merasakan hal yang sama dengan yang wildan rasakan saat itu. Tapi sepertinya aku belum yakin dangan perasaan itu, karna dulu aku masih seorang anak SMP yang baru aja lulus dari SD jadi mana tau soal cinta dan suka-sukaan. Karna kepolosan dan kecuekan aku tarhadap masalah hati, aku justru malah kehilangan dia. Dan kalian tahu bodoh nya apa ? aku baru merasakan itu setelah aku menginjakan kaki di kelas 2 SMA, parahkan ? apa selama itu aku jatuh cinta ? kenapa hanya wildan orang yang bisa menyentuh hati aku sedalam itu ?
                                                                                                *****
                Oke dimulai dari awal pertemuanku dengan seorang WILDAN ZARKASYI. Dulu ketika aku masih duduk di kelas satu SMP ( kelas 7 ) aku tinggal di kelas 7b sedangkan wildan di 7a, serasi kan kita ? *ngarep. Biasanya di sekolah2 lain letak antara 7a dan 7b pasti tidak akan terlalu jauh, tapi berbeda dengan sekolah ku ini. 7a terletak di lantai 2 gedung SMP sedangkan 7b terletak di lantai 1 sebrang kolam ikan dan di samping UKS (sekarang kelas itu sudah jadi lab ipa).  Tetapi walaupun jarak kelas yang tidak dekat bukan berarti wildan tidak mengenal aku, buktinya dia nyimpen perasaan sama aku *GR. Kali  ini serius, ini bukan aku yang GR atau kepedean ya tapi nyatanya hampir semua temen dia tahu kalau wildan nyimpen perasaan ini buat aku, tapi sayangnya dulu aku itu lagi deket sama ARIF ya lebih tepatnya arif itu pacar aku. Mungkin itu factor pertama yang buat di mendem perasaan nya buat aku, karna wildan sama arif itu satu kelas. Mereka sama2 anak kelas 7a, dan engga mungkin orang sebaik wildan nyakitin perasaan orang lain. Factor yang kedua, dia itu anak yang amat sangat pemalu ya bisa di bilang pemalu tingkat dewa. Next, jujur waktu itu aku belum tahu yang mana yang nama nya wildan karna aku dari awal tahasus sampai pembagian kelas belum pernah satu kelas sama dia tapi kenapa dia bisa kenal sama aku ya ? maklum lah biasa orang cantik *wlek. Aku pernah denger itu pertama kali dari sigit, kalian tau sigit ? sigit itu temen sekelas aku dan sekaligus teman sekamarnya wildan. Awalnya sih aku kira becanda doang eh ternyata, itu asli dari lubuk hati dia paling dalam (padahal ga tau seberapa dalam hati dia buat aku). Ya gila aja, mana ada cowo yang kuat mendem perasaannya kurang lebih 2 tahun.
                                                                                                ***
                Waktu itu, aku lupa tanggal dan harinya yang jelas pelajaran BK antara 7a dan 7b itu bentrok. Si bapanya sampe ga masuk 7b berapa kali cumin gara2 jadwalnya yang bentrok, aku ga terima dong yah secara gitu itu pelajaran yang paling tidak usah berfikir kita hanya menjadi diri kita sendiri. Saat itu juga sudah banyak anak yang nyusul si bapa ke kelas 7a, pati hasilnya nihil meeka kembali tanpa bisa bertemu dengan guru BK nya terlebih dahulu karna udah keburu di usir sih sama anak kelas 7a. akhirnya aku sebagai seorang wanita yang nekat menerobos benteng pertahanan anak-anak 7a (lebih tepatnya benteng pertahanan lelaki 7a). dengan gaya yang petantang-petenteng aku melangkahkan kakiku ke lantai atas, dan kalian tahu apa ? sesampainya aku di lantai dua, belum sempat aku melangkahkan kakiku untuk mewujudkan niatku untuk menemui guru BK itu.
                “ whuuuuuu ……. “ sorak seluruh anak lelaki yang menjadi benteng pertahanan 7a itu. Nyaliku menciut seketika, tapi yah aku harus membela hak aku dan teman-teman ku yang lain. Akupun melanjutkan lenggangan kakiku memasuki kelas 7a. dan bertemu guru yang bersangkutan. Aku menjelaskan yang sebenarnya terjadi, dan guru itu memahaminya. Untung saja dia seorang guru BK, jadi mengeti permasalahan yang terjadi antara dua kelas kami.
                Krekk.. akupun membuka pintu kelas 7a untuk segera keluar dari kandang harimau itu. Semua mata tertuju padaku, aku langsung menundukan kepala saat menyadari hamper semua orang di lantai dua melihatku dngan pandangan tidak suka. Tapi diluar dugaan, ada seorang yang meneriaki namaku.
                “ mentari, tuh di cari wildan.” Kata anak laki-laki itu padaku. Dulu aku belum mengenal siapa sih wildan tu ? aku baru mendengar namanya pun dari sigit.
                “ wildan yang mana ?” balasku pada anak laki-laki itu. Dia tidak menjawab dengan kata-kata, tetapi dengan menarik langsung orangnya sampai di hadapanku. Tapi, belum juga dengan jarak 100 meter wildan udah ngacir kaya orang yang abis liat setan. Apa muka aku seseram itu ?
                “ malu wildan nya, nanti aja kalo dianya udah ga malu ya.” Kata anak laki-laki itu lagi. Dengan seribu tanda Tanya akupun menuruni anak tangga dan kembali ke kelas.
                                                                                                ****
                Tanpa memedulikan kata-kata semua orang, aku tetap melakukan aktifitas seperti biasa. Rutinitas yang dijalani oleh seorang anak kelas satu SMP. Sampai akhirnya tiba juga pada bulan suci ramadhan, tradisi di sekolahku itu biasana melaksanakan zakat fitrah di sekolah. Ya mau tidak mau semua murid harus melaksanakan aturan itu, walaupun sebetulnya ga penting sih kan zakat fitrah itu bisa dimana saja tergantung orang yang berzakatnya. Next, ketika itu pelaksanaan zakat di bagi menjadi per dua kelas mau tidak mau 7b pasti dengan 7a lagi barengnya. Satu-satu nama anak di panggil, mulai dari anak kelas 7a dulu. Arief di panggil urutan pertama karna nama dia beraawalan huruf A, huruf pertama abjad. Ketika arief sudah selesai melakukan zakat, dia menoleh ke arahku dan berkata “ di tunggu diluar ya.” Akupun mengganguk seketika dengan apa yang telah arif ucapkan tadi. Dia memerhatikanku dari sebrang kolam ikan, tanpa mengedip dan sesekali mengajakku berbincang. Sementara kadaan di dalam kelas sangat berisik aku mendengar seorang memanggil namaku.
                “mentari.” Panggil sigit dengan suara sedikit keras agar aku bisa mendengarnya. “apa?” tanyaku lagi. “liat sini, wildan nya pengen liat muka kamu katanya.” Balas sigit lagi. Lagi-lagi aku tidak mempedulikan perkataan sigit, aku kembali menatap jendela karna di sebrang sana ada arif yang sedang berdiri di tepi kolam. Buat apa juga aku peduli sama orang yang begitu liat aku langsung ngacir kaya orang yang abis liat hantu jeruk purut.
                                                                                                ****
                Lama kelamaan hubungan aku dan arifpun merenggang, karna arif jarang masuk sekolah. Di asrama pun dia tidak ada, aku bingung harus cari dia kemana. Yasudahlah karna aku orang nya juga tidak terlalu memikirkan orang lain bodo amat deh. Justru dengan meregangnya hubungan aku dengan arif tanpa disadari menarik simpatiku pada seorang wildan zarkasyi. Entah kenapa, tapi ya itulah yang aku rasakan saat itu. Setiap habis pulang sekolah wildan dan teman-temannya pasti main sapak bola di SDN1 peusing, kebetulan kamarku menghadap kea rah SD tersebut makannya aku tau kalo abis pulang sekolah jadwal dia main bola sama temen-temennya di SD. Tanpa aku sadari hamper setiap hari aku melihatnya main bola, sampai-sampai semua kausnya aku hapal. Tapi aku selalu menolak yang aku rasakan, aku bilang itu hal yang wajar karna melihat orang main bola belum tentu aku suka sama orang yang mainnya. Semakin aku mengelak semakin kuat perasaan itu, aku terus mengelak dari perasaan itu karna aku takut jatuh cinta terlalu dini. Sampai suatu saat Mia, teman sekamarku member kabar yang membuat hatiku ingin terbang rasanya. Dia bilang, kata yogi wildan minta biodata aku gilakan ? kaget banget aku dengernya.
“kenapa ga minta sendiri aja.” Kataku pada mia. “ ya kamu juga tau sendiri kali wildan orangnya kaya gimana, pemalu banget liat kamu aja di langsung lari. Apalagi ngomong, pingsan kali dia.” Balas mia lagi padaku. Aku diam karna aku ta tahu apa yang harus aku lakukan saat itu. Sampai aku berkata “ dia aja dulu yang ngsih biodatanya ke aku.” Candaku serius. “ oh oke-oke nanti aku bilang ke yogi.” Kata mia yang menjawab tantanganku.
Sebenarnya aku ta penah serius dengan yangku katakan tadi pada mia, tapi ternyata dia nganggep omongan aku itu serius dan dia bilang semua yang aku omongin ke yogi. Dan akhirnya aku mendapatkan biodata itu dari mia, ketika aku baca biodata itu. Gila, brondong ternyata aku sama dia tua aku EMPAT HARI dong. Langsung frustasi aku baca itu.

rindu


Ketika kulihat dirimu nan jauh disana hatiku pun mulai merindukan dirimu
Layak nya seorang wanita yang ridu akan kekasih pujaan hati nya
Tapi apalah daya tanganku ini, aku memikul beban negara
Dengan sangat terpaksa ku tinggalkan kekasih ku tinggal bersama nya
Entah dia merasakan hal yang sama atau tidak, aku pun tak tahu
Tapi yang jelas hati ku kini resah, pikiran ku melayang, dan jantung kupun gundah

Aku tak mau dia bersama dengan orang lain
Walaupun kini ku sedang tidak bersamanya
Tapi itu tidak lama, aku akan bertemu denganmu lagi
Dan kaupun tak usah memikirkan bagaimana cara agar kita dapatberjumpa lagi
Tunggu aku, karena aku pastikan kembali

perkenalan


Langsung saja saya bahas, nama saya MENTARI ZULFA FAUZIYYAH anak pertama dari tiga bersaudara. Ayah ku bekerja sebagai pengusaha walaupun hanya perusahaan keluarga tapi ya lumayan, kalo lagi ada proyek banyak duit tapi gliran ga ada proyek gigit jari kelimpungan cari duit buat bayaran sekolah. Ayah ku sudah terbiasa hidup serba ada dari kecil, dia hanya menggunakan fasilitas yang sudah diberikan oleh orang tuanya lebih tepat nya nenek dan kakekku. Berbeda 180 derajat dengan si mamah yang biasa hidup susah. Dari kecil mamah ku selalu diajarkan utuk jadi orang yang mandiri oleh ibunya, karna pada saat itu kakek ku sudah meninggal dunia. Alhasil mbah aah harus banting tulang sendiri untuk membiayai hidup nya dan kedelapan anaknya. Itulah yang membuat ibuku tampak setegar batu karang walau seberapa beratpun ujian yang menimpa nya. Hal itu pula yang selalu mamah ajarkan padaku dan pada dua adik ku.
Nasihat mamah yang paling selalu aku ingat yaitu “ jangan pernah menggantungkan hidup kalian sama orang lain, dan jangan mau tergantung pada laki-laki.” Mungkin perkataan itu menjadi salah satu factor kenapa aku betah menjomblo bertahun-tahun. Karna buat aku, toh ta ada laki-laki di sisiku pun aku bisa menjalani hidupku seperti biasa, bahkan lebih baik. Next, aku punya dua orang adik. Adikku yang pertama bernama KIRANA WULAN NUSANTARI, dia biasa dipanggil wuwu oleh anggota keluargaku sejak kecil. Yaph, akupun punya panggilan kecil sebetulnya. Tapi sejak aku menginjakan bangku di sekolah dasar panggilan itu jarang aku dengar, hanya anggota keluargaku saja yang memanggilku dengan sebutan ZIAH. Kembali ke wuwu, dia mungkin emang adikku tapi badan nya 3 kali lipat badan aku. Lucu ya masa kaka sama ade, gede adek nya. Ada adikku seorang lagi, nama nya CINTA PELANGI NUSANTARI. Pasti semua orang heran deh liat nama aku dan kedua adikku, karna nama kami berasal dari langi semua. Entah dengan alas an apa orang tuaku memberikan nama itu pada aku dan adikku, mungkin mereka suga dengan benda langit, atau mungkin mereka berharap ada anak nya yang bakal jadi astronot.